BERIKUT INTERVIEW DENGAN BAND HARDCORE PUNK ASAL SURABAYA " THE FOURTY'S ACCIDENT DENGAN EDITOR DARI UNFOLD ZINE # 8.
YANG DI JAWAB OLE MAS AIK SANG VOKALIS.
1.UZ : Assalamualaikum wr. Wb.
Aik: Alaikumussalam wrwb
2.UZ : Apa kabar nich 40’s accident yang sudah lama jarang
terdengar? Sibuk ngapain?
Selama ini TFA memang tidak eksis. Sejak tahun 2001 TFA
bubar. Kali ini nongol lagi dengan personel2 baru dan konsep baru. Personel
yang dulu setahu saya masih ada yang aktif bermusik, seperti mas Abas (drum)
dan mas Tono (gitar) yang kini populer dengan band komedinya KKHH. Savic (bass)
entah kemana sekarang. Ukis (bass) saat ini sibuk didunia per-kereta-apian.
Sedangkan kakak saya Jack, frontman sekaligus pendiri TFA, sudah meninggal
sejak tahun 2007 lalu saat tidur malam.
3.UZ : Sekarang
ini saya melihat lagu-lagu 40’s accident , terutama yang di album “against the
stream” membawakan isu-isu islami, apa
yang mendorong kalian untuk menulis lirik bertemakan islami?
Aik: Saya pikir semua orang akan selalu berusaha menularkan
pemikiran yang dianut dan diyakininya kepada siapapun disekitarnya. TFA yang
baru membawa pesan-pesan Islam karena itu keyakinan yang sedang kami jalani dan
banggakan saat ini. InshaAllah
sampai mati. Selain itu, kami ingin keluar dari stereotype
lirik-lirik band hardcore dan punk yang membosankan. Dari sejak tahun 1980-
an hingga saat ini saya sulit menemukan hal-hal baru dalam
scene ini. Semuanya pengulangan-pengulangan saja dari apa
yang pernah dilakukan dahulu.
4.UZ : Bagaimana respon dari komunitas HC/PUNK
mengenai predikat muslim hardcore yang kalian usung? Apakah ada pro kontra ?
Aik: Responnya bermacam-macam. Ada yang pro ada pula yang
kontra. Itu biasa. Di scene punk dunia, orang sekelas Johnny Rotten, Jello
Biafra, atau Wattie aja banyak yang nggak suka, jadi kalo saat ini ke TFA ada
yang kontra ya wajar namanya.
5.UZ : Untuk line up, apakah ada pergantian personil
selama ini?
Aik: Iya, personel sekarang ada Donni dan Yudha, dulu
pentolan band oi! The Silenced mengisi posisi bass dan gitar, sedangkan Endi
tugasnya gebukin drum. Dia mantan drumer band hardcore Hexavalent. Sebelumnya
sempat ada Bahtiar, Singgih (ex-The Last Samurai Syuhada) dan Galih (ex-Sayur
Mayur) yang ikut menggarap album “against the stream”.
6.UZ : Apakah pergantian formasi berimbas pada
perubahan musik kalian sendiri?
Aik: Musik memang berubah. Tapi bukan perubahan personel
yang jadi sebabnya. Pada dasarnya kami nggak terlalu pusing soal jenis musik.
Karena buat kami itu cuma medium saja untuk menyampaikan pesan. Nggak lebih
dari itu.
7. UZ: Sudah berapa album yang kalian rilis?
Kalo sejak pertama TFA lahir ya ada 5 album. 3 album
diantaranya sudah dirilis sebelum tahun 2001, dan 2 lainnya digarap setelah ada
formasi baru ini.
8.UZ :Gimana Perkembangan komunitas HC/PUNK surabaya
saat ini ? perbedaan dengan era 90 an? Apakah ada kemajuan mengenai kualitas,
kuantitas dan kreatifitas?
Di Surabaya komunitas HC/Punk masih ada. Tapi mayoritas
didominasi oleh anak-anak baru yang mungkin baru mengenal HC/Punk setelah saya
memutuskan meninggalkan scene ini pada tahun 2005-an. Band-band mereka yang
baru itu secara kualitas teknikal lebih bagus dibandingkan jaman kami dulu.
Mereka rata-rata seperti lulusan sekolah musik dan hidup dalam kondisi
kecukupan setiap harinya. Musik HC yang laku di Surabaya era sekarang cuma
Beatdown ala Madball. Oldschool atau youthcrew style nggak dianggap keren
disini. Hahaha.
9.UZ :Apa yang membuat kalian masih tetap exist di
dunia HC/PUNK sampai saat ini? Ada resep khusus?
Aik: Nggak, saya nggak eksis-eksis amat. Saya masih suka
sibuk dengan aktivitas saya didepan laptop atau main bareng anak-anak saya.
10.UZ : Jika ada kesempatan manggung bareng band
HC/PUNK international, kira2 band apa yang kalian inginkan?
Aik: Saya ingin manggung bareng Fugazi atau The Even, lalu
mereka saya ajak masuk Islam dan mendakwahkan Islam di scene. Eh, maaf mereka
bukan HC ya? hahaha
11.UZ : Boleh di ceritakan mengenai aktifitas masing2
personil selain nge band?
Aik: Donni kerja kantoran dan ngurusi bisnis jahit kaos
oblong. Sepertinya usahanya sedang maju. Kalau Yudha murni kerja kantoran. Endi
pun demikian. Kalau saya ngurusi website, nulis, dan mengajar di salah satu
perguruan tinggi di Surabaya.
12. UZ : Pendapat kalian tentang ISIS yang beritanya
baru2 ini lagi hangat di bicarakan.?
Aik: Pertanyaan semacam ini yang sebenarnya selalu saya
hindari. Karena jawabannya pasti panjang. Meski itu pun kadang tidak cukup bisa
menjelaskan semuanya. Tapi intinya jangan terburu2 reaktif dengan isu ISIS.
Sebaiknya kita lebih cerdas mengenali situasi. Karena di Indonesia, isu ini
justru dipakai untuk alat oleh musuh-musuh Islam untuk menghabisi ajaran Islam
yang murni berpegang pada Al-Quran dan As-Sunnah. Yang diangkat ISIS tapi yang
dicitrakan buruk justru Islam secara keseluruhan. Nah ini berbahaya. Jangan
terkecoh media.
13.UZ : Jika di lihat secara detail mengenai
pergerakan HC/PUNK dan ajaran islam,
menurut kalian apakah ada kesamaan atau berlawanan ?
Aik: Jika dimanapun kita menemukan kebaikan, maka itulah
yang diajarkan Allah dalam fitrah manusia. Sedangkan fitrah manusia itu adalah
agama Islam. Maka seluruh kebaikan itu sebenernya bersumber dari Allah melalui
ajarannya. Maka jangan keliru mengartikan kalau Islam punya kesamaan dengan
ideologi punk atau HC. Karena kebaikan itu asalnya dari Allah.
14. UZ : Tolong
sebutin Band atau tokoh yang mengispirasi kalian dalam berkarya di 40’s
accident sendiri maupun di komunitas.!
Aik: Band? Kayaknya ini masalah style lagu. Yah mungkin agak
terpengaruh band-band NYHC. Cuman sebatas gara-gara kami dulu suka mereka
akhirnya jadi terpengaruh. Kalau tokoh, saya kurang tahu kalau temen2 lainnya,
tapi saya pribadi terinspirasi oleh Hasan Al-Banna.
15.UZ : Pesan
dan motivasi kalian untuk para pembaca
UNFOLD ZINE yang ada di jagat raya ini?
Aik: Kalau kamu muslim, pernahkah kamu merasa bangga dengan
agamamu hingga melebihi rasa banggamu dengan ideologi-ideologi diluar Islam?
Jika iya, maka pertahankan. Jika tidak, maka ada yang salah dengan dirimu.
Wassalam
dan untuk unfold zine # 8 bisa di download di sini
Tidak ada komentar