Select Menu

Slider

MUSIK

EVENT

ZINE

My Place

BACA BACA

MP3

Videos

» » » » DI BALIK REKAYASA LUMPUR LAPINDO
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama


NOISE TOWER - PT.LAPINDO BRANTAS, salah satu nama perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan minyak bumi dan gas yang ada di indonesia. Cabang perusahaan tersebar di seluruh pelosok indonesia. Pemegang saham juga di dominasi oleh pejabat negara aktif hingga sekarang dan aburizal bakrie pemegang saham terbesar lapindo. Tapi disini saya tidak membahas berapa jumlah aset dan kekayaan  PT.LAPINDO BRANTAS, tetapi salah satu bencana besar yang di akibatkan kelalaian dan kesalahan prosedur pengeboran minyak yang ada di desa porong - sidoarjo, yang mana lapindo  lah yang harus bertanggung jawab penuh terhadap dampak buruk bagi masyarakat porong sidoarjo. Kesalahan prosedur dalam pengeboran sumber migas adalah penyebab utama melubernya lumpur yang menenggelamkan puluhan kecamatan dan ratusan rumah warga. Dan para petinggi lapindo masih berkelit soal melubernya lumpur di sebabkan oleh kesalahan mereka. Dengan berdalih bencana alam lah yang menyebabkan lumpur muncrat betahun -tahun sampai begitu dahsyatnya.

Warga korban lumpur juga masih banyak yang belum terpenuhinya hak -hak untuk mendapatkan ganti rugi soal tenggelamnya rumah mereka, hilangnya mata pencaharian mereka, meninggalnya keluarga korban akibat polusi udara dan air yang meracuni organ tubuh dan bahan makanan  pokok. Gangguan mental dan kejiwaan akibat stress telah kehilangan tempat tinggal, pekerjaan  dan keluarga.

Saat ini sudah lebih dari 8 tahun  tragedi lumpur melanda dan sampai saat ini juga  permasalahan belum tertuntaskan. Pihak lapindo dan pemerintahan juga terkesan berbelit- belit dalam menangani kasus nasional ini. Ini adalah sebuah kejahatan negara yang mana warga negara di lucuti hak - hak perlindungannya. Ini adalah pengexploitasian alam besar -besaran tanpa melihat dampak negatif pada alam dan manusia. Salah satu contoh, sungai brantas beralih fungsi menjadi pembuangan lumpur yang berakibat pada matinya ikan di tambak - tambak dan terkontaminasinya aliran sungai irigasi untuk sawah. Itu masih sebagian kecil dampak buruk lumpur lapindo, masih banyak dampak buruk lainnya.

Berbagai elemen masyarakat dan golongan serta organisasi tak henti - hentinya menuntut keadilan pada pemerintahan dan presiden, hasilnya tetap sama..... nihil.  Setelah melewati lebih dari 8 tahun ini, pemerataan dan pembongkaran pemukiman warga sudah merembet ke sebelah barat jalan raya porong atau sebelah barat pusat semburan lumpur radius 2 km. Rupanya pemerintah dan pihak lapindo punya rencana terselubung dengan pemerataan lahan warga ini. Bisa di lihat, lahan pemukiman warga di beli dan di bumi hanguskan di ratakan dengan tanah tanpa sisa. Bisa saja ini menjadi langkah awal bagi korporasi jahat ini menjadikan desa porong dan sekitarnya menjadi area tertutup sekaligus akses distribusi untuk pengolahan tambang minyak bumi.

Sebagai rakyat kecil yang tersisihkan, selalu saja kalah dalam melawan birokrasi pemerintahan. Hak dan suara rakyat tak pernah di gubris, pembelaan diri di anggap perlawanan hukum. mungkin inilah gambaran jelas bahwa negara sangat kaya, tapi masyarakatnya  sengsara. Tidak bisa berkutik ibarat belenggu yang membelit seluruh tubuh. Hasil bumi di nikmati segelintir orang dan kongsi -kongsinya.








kontributor : sengkek

About Unknown

Komunitas minoritas yang mencoba bergerak di dunia maya guna menunjang komunikasi dan informasi.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply