NOISE TOWER - Perkembangan arus zaman memang berimbas tidak hanya di satu
aspek saja, mulai budaya, sosial, gaya
hidup, pola pikir semua di sasar tanpa tebang pilih. Sektor ekonomi juga tak luput dari imbas globalisasi
ini. Salah satu contoh , saat ini kondisi Pasar tradisional perlahan - lahan
mulai mengalami penurunan konsumen, ada banyak faktor yang mempengaruhi hingga
penjualannya turun drastis. Pola pikir masyarakat yang instant serta gaya hidup
yang dinamis, membuat pasar - pasar modern juga memberi efek yang berbahaya
bagi pedagang pasar tradisional, karena dengan di genjotnya pengadaan dan
pembangunan pasar modern di setiap pelosok desa, otomatis menjadi sebuah
ancaman besar bagi pedagang - pedagang pasar tradisional. Warung - warung
klontong juga tak berkutik dengan adanya minimarket ataupun supermarket yang
berdiri megah di sekitar pemukiman warga. Supermarket getol mempromosikan
discount besar-besaran guna mengikat daya tarik konsumen dan minimarket pun tak mau kalah , mereka
mengkampanyekan belanja berhadiah mobil, motor , kulkas sampe payung. Alhasil
masyarakat yang pola pikir sudah menjurus ke sifat konsumerisme dengan sangat
mudah terbujuk tawaran.
Undang
- undang perdagangan seharusnya di perketat oleh pemerintahan agar pembatasan
pembangunan dan jarak antara pasar tradisional dan pasar modern sesuai yang di
berlakukan. Tidak di umbar tanpa pantauan yang seperti kita lihat sekarang ini,
depan rumah minimarket, belakang komplek minimarket depan gang hypermarket,
sekitar kita di kelilingi berbagai toko ritel. Penanaman modal asing ke dalam
negeri juga berpengaruh besar terhadap menurunnya pertumbuhan pasar tradisional
dan naiknya presentasi pertumbuhan pasar modern. Sebagian gaya hidup masyarakat saat ini ingin yang
serba express, waktu yang terbatas juga menjadi alasan ibu rumah tangga lebih
memilih belanja praktis dan cepat di pasar modern. kalau kita tidak menyikapinya
secara nalar, bisa jadi bangunan pasar tradisional lambat laun akan menjadi
museum tak berpenghuni, rusak dan perlahan - lahan akan di tinggalkan
masyarakat umum. Peran Budaya tawar menawar harga barang dagangan juga akan
tergantikan dengan gesekan debit atau kredit card, sosialisasi juga semakin
redup seiring minimnya interaksi sosial.
Pemerintahan
juga harusnya lebih memperhatikan betul keberadaan pasar tradisional, seperti
harga sewa atau jual stand yang terlalu tinggi juga berimbas pada harga jual
barang yang tinggi pula. Penataan display stand juga terkesan asal -asalan
sehingga konsumen acapkali merasa
kurang nyaman dalam berbelanja.
Jika semua itu telah terkonsep dengan baik, maka pasar tradisional juga siap
bersaing dengan toko ritel asing atau
pasar - pasar modern yang selama satu dekade ini menguasai pasar lokal di
indonesia. Lemahnya manajemen dan buruknya infrastruktur pasar tradisional
menjadi ruang celah dan kesempatan besar bagi peritel dan pengelola pasar
modern untuk lebih melemahkan pasar tradisional. Dan kelemahan - kelemahan itu
tidak segera di tanggapi serius oleh pemerintah dan pengelola sehingga
menimbulkan polemik perdagangan kelas menengah ke bawah. Eksistensi pasar
tradisional harus bisa di pertahankan dengan dukungan pemerintah dan masyarakat
demi menjaga pusat kegiatan ekonomi yang masih sangat di butuhkan masyarakat
luas. Pandangan tentang pasar tradisional yang terkesan kotor, kumuh, becek dan
tak terawat seyogyanya kita rubah dengan kepedulian kita juga, tanggung jawab
kita untuk merawat dan menjaganya.
Karena
bagaimanapun kondisinya, pasar tradisional telah menjadi tonggak perekonomian
di indonesia. disamping itu juga menciptakan pengusaha - pengusaha baru yang
mana dapat membuka lapangan kerja dan meningkatkan roda perekonomian lokal.
Memang
sah - sah saja soal belanja di manapun, dan sudah menjadi hak setiap orang.
tapi kita kembalikan lagi soal nilai dari budaya asli indonesia. Budaya saling
guyub, ramah dan toleran itu yang menjadi ciri khas bangsa indonesia. Tidak
seperti sekarang ini yang sudah terkontaminasi budaya barat yang jauh dari
nilai sosial. Di sisi lain , kalau dilihat dari segi harga barang kebutuhan
pokok, harga barang di pasar tradisional jauh lebih murah di banding dengan
pasar modern. Dan itupun masih bisa di tawar lagi.
Sudah
saatnya kita sadar bahwa globalisasi telah memberi dampak yang mengancam
berbagai aspek kehidupan kita. Dari segala kalangan dan dari berbagai penjuru
mereka membombardir titik - titik
vital kita. Menguasai dengan cara yang sangat mulus mereka menggerogoti roda perekonomian
kita. Kita di buat nyaman dan terlena oleh akal bulus mereka, dan pada akhirnya
kitalah yang meringkuk di negara kita sendiri. Kalau kita terus - menerus
mendukung aksi licik mereka, bisa jadi kita akan menjadi boneka mainan yang
bisa di kontrol oleh sistem imperialisme mereka.
editor by : adi
Tidak ada komentar